Apa Itu Dividen? Cara Mendapatkan Penghasilan Pasif dari Saham

Apa Itu Dividen? Cara Mendapatkan Penghasilan Pasif dari Saham

Salah satu alasan utama seseorang berinvestasi di pasar saham adalah untuk memperoleh keuntungan. Selain dari kenaikan harga saham (capital gain), ada satu bentuk keuntungan lain yang tidak kalah menarik: dividen. Bagi banyak investor jangka panjang, dividen dianggap sebagai sumber penghasilan pasif yang stabil dan berkelanjutan.

Namun, apa sebenarnya dividen itu? Bagaimana cara mendapatkannya? Dan bagaimana investor bisa memanfaatkan strategi dividen untuk membangun portofolio investasi yang menghasilkan arus kas rutin? Artikel ini akan membahas semuanya secara menyeluruh, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca umum.

Apa Itu Dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Pembagian ini biasanya berasal dari laba bersih perusahaan dan diberikan secara periodik, umumnya setahun sekali atau dua kali (interim dan final dividend).

Jenis Dividen:

  1. Dividen Tunai (Cash Dividend):
    Pembayaran langsung berupa uang ke rekening investor. Ini adalah jenis dividen paling umum.
  2. Dividen Saham (Stock Dividend):
    Perusahaan memberikan saham tambahan kepada pemegang saham, bukan uang tunai.
  3. Dividen Properti:
    Jarang terjadi, berupa aset selain uang atau saham.
  4. Dividen Interim vs. Final:
    1. Interim: Diberikan sebelum tahun buku perusahaan berakhir (sementara).
    2. Final: Diberikan setelah laporan keuangan tahunan disahkan dalam RUPS.

Ilustrasi Sederhana

Misalnya, kamu memiliki 1.000 lembar saham PT XYZ Tbk, dan perusahaan mengumumkan dividen tunai sebesar Rp100 per saham. Maka kamu akan menerima:
1.000 saham x Rp100 = Rp100.000 dividen tunai.
Jika kamu memegang banyak saham dan memilih emiten yang konsisten membagikan dividen, maka potensi penghasilan pasif bisa sangat signifikan.

Mengapa Perusahaan Membagikan Dividen?

Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Keputusan ini bergantung pada kebijakan internal masing-masing perusahaan dan kondisi keuangan mereka.

Alasan umum membagikan dividen:

  • Untuk menarik investor jangka panjang
  • Untuk mendistribusikan laba yang tidak dibutuhkan untuk ekspansi
  • Sebagai bukti stabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan
  • Untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap manajemen
Perusahaan besar dan mapan biasanya lebih rutin membagikan dividen, sementara perusahaan yang masih agresif berekspansi mungkin memilih menahan laba untuk reinvestasi.

Cara Mendapatkan Dividen dari Saham

Mendapatkan dividen itu mudah, namun ada beberapa tanggal penting yang perlu diperhatikan:
  1. Tanggal Pengumuman (Declaration Date) : Hari ketika perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen.
  2. Tanggal Cum Dividend (Cum Date) : Batas terakhir untuk membeli saham agar berhak menerima dividen.
  3. Tanggal Ex Dividend (Ex Date) : Mulai tanggal ini, pembeli saham tidak lagi berhak menerima dividen.
  4. Tanggal Pencatatan (Recording Date) : Tanggal di mana perusahaan mencatat daftar nama pemegang saham yang akan menerima dividen.
  5. Tanggal Pembayaran (Payment Date) : Tanggal dividen dibayarkan ke rekening investor.
Contoh:
Jika Cum Date adalah 5 Mei, maka kamu harus membeli saham sebelum atau pada 5 Mei agar bisa mendapatkan dividen.

Strategi Investasi Dividen

Banyak investor menerapkan strategi investasi dividen untuk memperoleh penghasilan pasif secara rutin. Strategi ini bisa dilakukan dengan:

1. Membeli Saham yang Konsisten Memberi Dividen

Cari emiten dengan track record panjang dalam membagikan dividen secara stabil.

2. Perhatikan Dividend Yield

Rumus :
Dividend Yield = (Dividen per Saham / Harga Saham) x 100%
Yield tinggi menunjukkan potensi penghasilan dividen lebih besar, tetapi perlu dicek apakah keberlanjutan laba perusahaan stabil.

3. Diversifikasi Emiten Dividen

Jangan hanya bergantung pada satu emiten. Diversifikasi ke beberapa sektor agar arus kas lebih merata dan risiko lebih rendah.

4. Reinvestasi Dividen

Gunakan dividen yang diterima untuk membeli lebih banyak saham. Strategi ini dikenal sebagai dividend reinvestment dan sangat efektif dalam membangun kekayaan jangka panjang.

Contoh Emiten Pembagi Dividen di Bursa Efek Indonesia

Berikut ini adalah beberapa perusahaan publik Indonesia yang dikenal rajin membagikan dividen kepada pemegang saham:

Kode Saham Nama Perusahaan Sektor Keterangan
UNVR Unilever Indonesia Tbk Barang Konsumsi Konsisten bagi dividen tinggi
BBRI Bank Rakyat Indonesia Perbankan Dividen rutin setiap tahun
TLKM Telkom Indonesia Tbk Telekomunikasi Dividen dan pertumbuhan stabil
HMSP HM Sampoerna Tbk Rokok Dividen yield menarik
ITMG Indo Tambangraya Megah Pertambangan Dividen tinggi saat harga batu bara naik
⚠️ Perlu diingat, data dividen dapat berubah tiap tahun tergantung kondisi keuangan perusahaan.

Keuntungan Investasi Saham Dividen

Penghasilan Pasif: Kamu bisa memperoleh uang tanpa perlu menjual saham.
Lebih Stabil di Tengah Volatilitas: Saham dividen cenderung lebih tahan guncangan pasar.
Cocok untuk Pensiun dan Tabungan Jangka Panjang: Bisa menjadi sumber pendapatan rutin di masa depan.
Potensi Pertumbuhan dan Dividen Sekaligus: Beberapa saham dividen juga memiliki potensi capital gain.

Risiko dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Dividen Tidak Dijamin: Perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen jika kinerjanya menurun.
Yield Tinggi Bisa Menyesatkan: Jangan tergiur yield besar tanpa analisis menyeluruh. Bisa jadi laba perusahaan tidak berkelanjutan.
Risiko Capital Loss: Harga saham bisa turun, meskipun mendapat dividen.

Simulasi Sederhana Investasi Dividen

Misalnya, kamu berinvestasi Rp50 juta di saham dengan dividend yield 5% per tahun. Maka potensi penghasilan pasif tahunan:
Rp50.000.000 x 5% = Rp2.500.000 per tahun
Jika dividen dibagikan dua kali setahun, maka kamu akan menerima sekitar Rp1.250.000 setiap periode pembagian.

Bayangkan jika portofolio kamu tumbuh menjadi Rp500 juta — penghasilan pasif dari dividen bisa mencapai Rp25 juta per tahun!

Tips Memulai Strategi Dividen

  1. Buka rekening saham di sekuritas terpercaya.
  2. Pilih emiten dengan rekam jejak dividen yang konsisten.
  3. Perhatikan rasio keuangan perusahaan.
  4. Gunakan aplikasi saham untuk memantau jadwal dividen.
  5. Fokus jangka panjang, jangan tergoda jual cepat.

Kesimpulan

Dividen adalah cara yang menarik dan realistis untuk mendapatkan penghasilan pasif dari investasi saham. Dengan memilih perusahaan yang sehat, rajin membagikan dividen, dan menerapkan strategi yang disiplin, kamu bisa membangun portofolio yang menghasilkan arus kas secara berkala.

Meskipun terlihat sederhana, strategi ini tetap membutuhkan pemahaman tentang laporan keuangan, siklus industri, dan evaluasi perusahaan. Namun setelah kamu memahami dasarnya, strategi dividen bisa menjadi landasan kuat dalam perjalanan finansial jangka panjangmu.

👉 Selanjutnya: Psikologi Investasi: Mengendalikan Emosi dan Ekspektasi